Raflesia Mengaji One Day One Juz
BENGKULU, BE - Komunitas One Day One Juz (ODOJ) Bengkulu meluncurkan (launching) ODOJ se-Bengkulu di Masjid Agung At-Taqwa Anggut, kemarin. Dengan tema Raflesia Mengaji, launching tersebut disesaki oleh peserta. Tak kurang dari 200 odojer berasal dari perwakilan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu hadir dalam acara tersebut. Tampak pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu, Rusdi Syam. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi langkah yang dilakukan para pemuda yang ada di Provinsi Bengkulu dengan membentuk sebuah komunitas yang sangat bermanfaat tersebut. \"Acara ini sangat baik untuk menangkis aliran-aliran sesat dengan cara mengakrabkan diri dengan Al-Qur\'an,\" kata Rusdi. Ditambahkannya, Komunitas ODOJ bisa menjadi pelopor kebajikan, tidak hanya menjadi eksklusif. Menurutnya, membumikan Al Quran tak bisa serta merta, perlu proses, kesiapan dan waktu. Terlebih saat ini sudah banyak handphone yang bisa mengunduh aplikasi Al-Qur\'an. \"Ketika kita melihat orang sedang buka handphone di masjid mungkin dulu orang curiga tapi sekarang orang buka handpone di masjid boleh jadi sedang buka dan baca Quran,” pungkasnya. Sementara itu, Yenni Fitriani, selaku panitia mengatakan ODOJ merupakan program yang diinisiasi oleh Rumah Qur\'an untuk memfasilitasi dan mempermudah tilawah dengan target 1 juz sehari. \"Secara nasional anggotanya sudah sangat banyak. Sejak November 2013, member ODOJ sudah 85 ribu lebih,\" imbunhnya. Yenni menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk maksimalisasi pengenalan program ODOJ kepada masyarakat umum. \"Selain itu, sebagai salah satu wadah untuk melakukan silaturahmi akbar kepada seluruh peserta ODOJ yang ada di Provinsi Bengkulu,\" jelasnya. Setelah dilakukan launching secara resmi. Para anggota komunitas ini melakukan tilawah bersama dengan membaca juz 30. Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai program ODOJ dan pemutaran trailer film tentang ODOJ yang dibintangi oleh Teuku Wisnu dan Oki Septiani. Mayoritas muda-mudi, mulai dari anak SD, SMP, SMA dan mahasiswa yang menghadiri acara tersebut. \"Memang mayoritas para pemuda tapi ada juga yang sudah berumur 67 tahun yang hadir, intinya komunitas ini sangat terbuka untuk siapapun,\" demikian Yenni. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: